Desa Wisata Lerep, Semarang - Pada tanggal 8-9 Mei 2024, PT Temu Ruang Inovasi (LUVTRIP) bersama PT Sinergi Multi Lestarindo Tbk (SML) menggelar serangkaian kegiatan Focus Group Discussion (FGD) di Desa Wisata Lerep, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengembangan komunitas yang bertujuan untuk memahami kondisi dan tantangan yang dihadapi oleh pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pemilik homestay di desa wisata tersebut.

Hari pertama FGD dilaksanakan di Balai Pertemuan Desa Wisata Lerep dan dibuka oleh Pengurus Desa Wisata Lerep, Bapak Bayu Anggara. Dalam sambutannya, Bapak Bayu menjelaskan tujuan pendampingan yang dilakukan oleh PT SML Tbk dan LUVTRIP, yang meliputi dukungan terhadap pengembangan produk UMKM, penyempurnaan tata kelola dan sistem bisnis homestay, serta pengelolaan sampah di kawasan tersebut. Ibu Ruth Bunga dari PT SML Tbk juga memberikan sambutan, menekankan pentingnya dukungan perusahaan dalam meningkatkan kapasitas dan keberlanjutan ekonomi lokal.

Kegiatan FGD di hari pertama mencakup diskusi dengan pelaku UMKM dan pemilik homestay untuk mendapatkan data dan informasi terkait kondisi bisnis serta kebutuhan pengembangan mereka. Pelaku UMKM dari Kelompok Wanita Tani (KWT) Manggar Lestari dan KWT Sumber Hasil menyampaikan kendala yang mereka hadapi, termasuk perizinan dan sertifikasi seperti NIB, PIRT, dan sertifikat halal. Pemilik homestay juga membahas berbagai tantangan dalam mengelola fasilitas mereka, termasuk standar harga dan peningkatan layanan.

Hari kedua difokuskan pada kunjungan ke homestay di Desa Wisata Lerep. Tim LUVTRIP bersama perwakilan dari PT SML Tbk dan anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Lerep melaksanakan peninjauan langsung terhadap kondisi homestay. Tim mengamati setiap detail fasilitas yang ada, mulai dari kondisi bangunan hingga ketersediaan fasilitas penunjang seperti kamar mandi, kamar tidur, ruang tamu, dan area umum lainnya. Tujuan dari kunjungan ini adalah untuk mengevaluasi kesiapan homestay dalam menyambut tamu dan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan.

Selain itu, kegiatan FGD juga membahas pentingnya pengelolaan sampah yang benar untuk menjaga kelestarian lingkungan. Diskusi ini dihadiri oleh pelaku UMKM, pemilik homestay, dan anggota Pokdarwis. Mereka bersama-sama mencari solusi terbaik untuk meningkatkan sistem pengelolaan sampah di Desa Wisata Lerep.

Temuan selama FGD menunjukkan bahwa UMKM di Desa Lerep menghasilkan beragam produk olahan pangan dan minuman dari hasil bumi setempat seperti kopi, lada, jahe, dan cengkeh. Produk olahan pangan meliputi tumpi kacang hijau, kacang tanah, peyek gembus, tempe, dan widaran. Di sektor minuman dan rempah, mereka memproduksi kopi dalam bentuk biji dan bubuk, jahe rempah, temulawak, gula semut, serta stick kopi. Produk bakery seperti bolen, roti manis, roti ulang tahun, dan donat juga menjadi andalan, ditambah produk pengolahan susu dari KWT Sumber Hasil seperti permen susu, stik susu, keripik susu, dan sabun susu.

Namun, variasi produk yang sama dihasilkan oleh banyak pelaku UMKM di Desa Wisata Lerep disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan inovasi di kalangan para pelaku usaha. Banyak pelaku UMKM belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai preferensi pelanggan, produk yang diminati, serta analisis pasar lainnya. Untuk mengatasi hal ini, pendampingan dari LUVTRIP dan PT SML Tbk menetapkan prioritas untuk membantu UMKM dalam memperoleh izin dan sertifikasi yang sesuai, seperti NIB, PIRT, dan sertifikat halal. Ini dianggap krusial untuk meningkatkan standar produk dan memenuhi persyaratan legal yang berlaku.

Di bidang pemasaran, UMKM di Desa Wisata Lerep belum memanfaatkan digital marketing. Meskipun beberapa kelompok telah berhasil memperoleh pelanggan di luar Kabupaten Semarang, penjualan dilakukan melalui WhatsApp. Peningkatan pemasaran digital diharapkan dapat membantu UMKM mencapai audiens yang lebih luas dan meningkatkan visibilitas produk mereka. Selain itu, kemasan produk juga menjadi perhatian karena produk UMKM menggunakan kemasan sederhana yang masih perlu ditingkatkan secara kualitas. Peningkatan kemasan produk sangat penting untuk meningkatkan daya tarik pasar dan melindungi produk.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan Desa Wisata Lerep dapat mengembangkan potensi pariwisata dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat melalui peningkatan kapasitas UMKM dan homestay. Program pendampingan yang dilakukan oleh PT SML Tbk dan LUVTRIP diharapkan dapat menghasilkan rekomendasi strategis dan praktis untuk perbaikan ke depan, mendukung pengembangan ekonomi lokal, dan pariwisata yang berkelanjutan di Provinsi Jawa Tengah.

 

A group of people sitting on a red and white rug under a roof

Description automatically generated

Kegiatan FGD, Desa Lerep. Semarang. Jawa Tengah (8/5/2024) Dokumentasi: LUVTRIP

 

Kunjungan ke Homestay. Desa Wisata Lerep. Semarang. Jawa Tengah (8/5/2024) Dokumentasi: LUVTRIP