LUVTRIP.ID - Pemberdayaan masyarakat melalui program Pemberdayaan Perempuan Sosial Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Inovasi Pengelolaan Mangrove di Desa Pantai Bahagia ini adalah salah satu bukti nyata bahwa kolaborasi antara perusahaan dan masyarakat dapat memberikan dampak positif dan membantu meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mengembangkan Desa Wisata dengan lebih baik dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Pada hari Rabu, tanggal 10 Mei 2023, bertempat di SDN 04 Desa Pantai Bahagia, dilaksanakan kegiatan Knowledge Sharing Water Efficiency & Climate Change Challenge, sekaligus peresmian sarana air bersih dan Bio Septic Tank di Kampung Beting, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat.

 

Menuju Desa Pantai Bahagia 

Perjalanan tim LUVTRIP dimulai dari Jakarta Timur, tepatnya dari daerah Condet, menuju ke Muara Gembong memerlukan waktu sekitar 2,5 jam hingga 3 jam tergantung dari kondisi lalu lintas tentunya. Dari tol JORR sampai di Tol Tanjung Priok, perjalanan dilanjutkan dengan keluar tol di gerbang Gabus. Setelah keluar tol, perjalanan dilanjutkan menuju ke Muara Gembong menelusuri Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Saat melintasi daerah aliran Sungai Citarum, kita bisa melihat hamparan sawah yang hijau dan subur di sepanjang jalan. Terdapat beberapa jembatan yang melintasi sungai kecil, hingga akhirnya kita tiba di dermaga kecil di depan Kantor Cecamatan Muara Gembong.

Dari dermaga tersebut, kita akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan kapal atau perahu selama sekitar 30-40 menit menuju ke Desa Pantai Bahagia. Perjalanan dengan kapal atau perahu melalui sungai kecil dan sempit tersebut cukup menarik. Di sepanjang perjalanan, kita bisa melihat kehidupan masyarakat lokal yang tinggal di sekitar sungai, seperti mencuci, memancing, termasuk rumah-rumah mereka yang dibangun di tepi sungai. 

Melalui perjalanan yang cukup panjang ini, kita bisa menyaksikan betapa berharganya upaya pemberdayaan masyarakat yang dilakukan oleh PT Cikarang Listrindo Tbk (CL) dan LUVTRIP melalui Program Pemberdayaan Perempuan Sosial Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Inovasi Pengelolaan Mangrove di Desa Pantai Bahagia. Diharapkan, melalui program ini, masyarakat setempat dapat mengoptimalkan potensi wisata yang dimiliki desa mereka dan dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan sekitar.

 

Knowledge Sharing dan Peresmian Sarana Air Bersih dan Bio Septic Tank

Knowledge Sharing Water Efficiency & Climate Change Challenge. Desa Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. (LUVTRIP).

 

Acara Knowledge Sharing dimulai dengan presentasi oleh perwakilan dari PT Cikarang Listrindo Tbk (CL). Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari Pemerintah Kecamatan Muara Gembong dan Pemerintah Desa Pantai Bahagia. Kami juga melihat banyak warga desa yang hadir, mereka sangat antusias mengikuti kegiatan tersebut. Ada juga beberapa pelajar SDN 04 Pantai Bahagia yang mengikuti kegiatan ini bersama guru mereka. Kami sangat terkesan dengan semangat mereka untuk belajar dan berpartisipasi dalam kegiatan yang berkaitan dengan lingkungan.

Kegiatan Knowledge Sharing Water Efficiency & Climate Change Challenge dan program inovasi pengelolaan mangrove ini memang sangat penting untuk membantu masyarakat setempat meningkatkan kualitas hidup mereka dan juga menjaga lingkungan sekitar. Kami berharap program-program ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan di masa depan.

Setelah presentasi, kami dibawa ke lokasi peresmian sarana air bersih dan Bio Septic Tank di Kampung Beting. Kami sangat senang melihat bahwa infrastruktur dasar seperti ini telah tersedia untuk masyarakat setempat. Hal ini akan membantu meningkatkan kualitas hidup mereka dan juga membantu menjaga lingkungan yang lebih bersih dan sehat. 

Peresmian Sarana Air Bersih dan Bio Septic Tank Oleh PT Cikarang Listrindo Tbk. Kampung Beting, Pantai Bahagia, Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi. (LUVTRIP).

 

Kemitraan Luvtrip dan CL dalam Mewujudkan Desa Wisata Berkelanjutan

Semua kegiatan tersebut merupakan bagian dari kerjasama antara PT Cikarang Listrindo Tbk (CL) dan LUVTRIP dalam Program Pemberdayaan Perempuan Sosial Rawan Sosial Ekonomi (PRSE) melalui Inovasi Pengelolaan Mangrove di Desa Pantai Bahagia. Program ini diharapkan dapat membantu meningkatkan keterampilan POKDARWIS dalam mengembangkan Desa Wisata dengan lebih baik dan berkelanjutan, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.

Dalam pelaksanaannya, program ini memiliki tiga tahap kegiatan yang terdiri dari: pembentukan legalitas resmi Kelompok Bahagia Berkarya (KEBAYA), pelatihan digital marketing serta teknik fotografi, pelatihan manajemen pariwisata, public speaking, dan dasar-dasar tour guide pariwisata, serta pelatihan dasar-dasar green tourism atau eduwisata dan pelatihan inovasi pemanfaatan sampah organik.

Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Pengelolaan Mangrove di Desa Pantai Bahagia menjadi sorotan karena memberikan dampak yang sangat positif bagi lingkungan sekitar. Selain meningkatkan keterampilan POKDARWIS dalam mengembangkan Desa Wisata, program ini juga berhasil memperbaiki kualitas lingkungan dan memperbaiki akses air bersih bagi masyarakat setempat.

   

Mang Oge, Mangrove Olahan Muaragembong

Kantor KEBAYA, Desa Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi (LUVTRIP)

 

Program Pemberdayaan Masyarakat melalui Inovasi Pengelolaan Mangrove di Desa Pantai Bahagia menjadi sebuah inisiatif yang melibatkan beberapa kelompok masyarakat, seperti Pokdarwis Aliansi Pemuda Tangguh (Alipbata) dan Kelompok Bahagia Berkarya (KEBAYA). Dalam sebuah wawancara dengan Pak Nursan, bendahara Pokdarwis, dia menjelaskan bahwa Alipbata fokus pada pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem mangrove.

Sedangkan KEBAYA memiliki ide inovatif untuk mengubah mangrove menjadi produk bernilai tambah seperti pewarna, makanan, dan minuman. KEBAYA juga sangat fokus pada pemasaran hasil produksi mereka. Mereka membuat produk batik, keripik dan peyek daun mangrove, jus mangrove, dodol, dan stik mangrove.

Merek dagang yang mereka miliki adalah "Mang Oge", yang merupakan kependekan dari Mangrove Olahan Muaragembong. Produk-produk tersebut telah menjadi daya tarik bagi para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Bahagia.

Dengan adanya program pemberdayaan masyarakat ini, masyarakat di Desa Pantai Bahagia merasa semakin terbantu dalam memperoleh penghasilan dan meningkatkan kesejahteraan mereka. Selain itu, program ini juga membantu dalam menjaga ekosistem mangrove dan lingkungan sekitar. Semoga program ini dapat terus berjalan dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan lingkungan sekitar.

 

Akhir perjalanan ke Pantai Bahagia

Setelah peresmian, kami diajak untuk mengunjungi kantor KEBAYA yang juga merupakan pusat penjualan aneka produk Mang Oge, melihat proses pembuatan batik menggunakan bahan pewarna dari Mangrove. Kami juga disuguhkan aneka makanan seperti cumi-cumi, udang, ikan bandeng dan kepiting yang menjadi makanan favorit kami.

Setelah selesai mengikuti kegiatan, kami pun kembali ke Jakarta dengan hati yang bahagia dan memikirkan betapa pentingnya peran kita sebagai manusia untuk menjaga lingkungan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat di sekitar kita.