Soft travel adalah salah satu tren perjalanan yang kian populer di kalangan wisatawan karena menawarkan pendekatan perjalanan yang lebih santai dan berfokus pada kesehatan mental. Konsep ini sekilas mirip dengan slow travel, tetapi sebenarnya memiliki perbedaan mendasar. Pada soft travel, wisatawan cenderung mengutamakan kebutuhan pribadi akan kedamaian dan waktu yang fleksibel, tanpa tekanan untuk mengikuti rencana yang padat. Sementara itu, slow travel lebih menekankan eksplorasi budaya dan pengalaman yang lebih mendalam dalam satu destinasi dalam waktu yang panjang. Dengan demikian, soft travel bukan tentang perjalanan panjang, tetapi lebih pada menikmati momen-momen kecil yang memberikan ketenangan, bebas dari rencana dan ekspektasi yang berlebihan.
Destinasi yang populer untuk soft travel termasuk tempat-tempat seperti Santorini di Yunani dan Tuscany di Italia, di mana wisatawan dapat menikmati keindahan alam tanpa perlu bergegas. Di destinasi ini, berbagai aktivitas sederhana seperti berjalan santai, meditasi, atau menikmati konser musik lembut di tepi kolam menjadi bagian dari pengalaman. Wisatawan diajak untuk menikmati perjalanan dengan cara yang fleksibel dan lebih menghargai waktu bersama diri sendiri, tanpa terlalu banyak rencana yang harus dipatuhi.
Mengapa konsep ini semakin diminati? Banyak orang mulai merasa lelah dengan rutinitas yang terburu-buru dan tekanan kehidupan modern, sehingga membutuhkan liburan yang lebih mendukung relaksasi dan introspeksi. Melalui soft travel, wisatawan dapat menghindari kesibukan sehari-hari, meninggalkan gadget, dan menikmati liburan dengan lebih alami.
Jika Anda membutuhkan perjalanan yang menawarkan kedamaian dan fleksibilitas, soft travel mungkin adalah pilihan yang tepat untuk Anda.
Dengan semakin banyaknya destinasi yang mendukung tren ini, kini Anda dapat menikmati perjalanan yang memberikan manfaat bagi kesehatan mental dan kesejahteraan pribadi.
Temukan lebih banyak tips dan rekomendasi destinasi soft travel di artikel selanjutnya!